Wahdi: Taman Ini Didedikasikan Kepada dr. Soemarno Hadiwinoto  

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin saat meresmikan Taman dr. Soemarno Hadiwinoto di Komplek Dokterswoning atau yang kini menjadi Rumah Informasi Sejarah (RSI), Kamis (25/11/2021). (foto:ris)

MEDIAHISTORI.CO.ID,METRO- Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin meresmikan Taman dr. Soemarno Hadiwinoto di Komplek Dokterswoning yang kini menjadi Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro. Taman ini dibuat untuk didedikasikan kepada dr. Soemarno Hadiwinoto, yang sejak pertama kali bertugas di Kota Metro telah mengambil peran sebagai lebih dari seorang dokter, yakni menginisiasi pembangunan sekolah di Bumi Sai Wawai tersebut.

“Iya, ini juga masih dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan peresmian Taman dr. Soemarno Hadiwinoto. Selain bertugas sebagai dokter, beliau ini juga menginisiasi pembangunan sekolah di Metro ini. Karena itu dibuatlah taman ini,”ungkap Wahdi usai peresmian taman tersebut, Kamis (25/11/2021). 

Ia menjelaskan, dr. Soemarno Hadiwinoto pertama kali bertugas di Metro pada bulan Maret tahun 1939 dan menempati rumah dokter atau dokterswoning yang kini menjadi RIS. Kemudian, pada tahun 1940 dr. Soemarno membentuk Komite Pendirian Sekolah Muhammadiyah di Kota Metro. Sekolah ini buka pada 1941 dengan siswa berjumlah 50 anak.”Sekolah yang pembangunanya diinisiasi oleh dr. Soemarno ini adalah Muhammadiyah. Jadi beliau ini melakukan apa saja untuk memajukan anak bangsa,” paparnya.

Wahdi menambahkan, dokterswoning atau RIS merupakan salah satu warisan hasil perencanaan kota yang secara integratif dilakukan Belanda. Karena itu, tempat ini salah satu lokasi yang dapat dikunjungi untuk menggali informasi kebudayaan.“Karena disinilah kita bisa menggali informasi budaya di Kota Metro, diharapkan semua harus mendukung kegiatan tersebut serta lakukanlah hal yang bernilai positif untuk kedepannya agar menghasilkan generasi yang mengetahui akan sejarah dan budaya Kota Metro,”tandasnya.

Dalam peresmian ini, wali kota juga memberikan buku Sejarah Dokter Indonesia ke RIS agar nantinya bisa menambah informasi masyarakat yang mengunjungi tempat tersebut.(ris/ded)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *