TUBABA, Media Histori – Sebagai buntut belum terungkapnya kasus penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) terhadap salah satu warga organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) beberapa waktu lalu, Aliansi Keluarga Besar PSHT Bersatu menggelar aksi damai di Markas Kepolisian Resort (Mapolres) kabupaten setempat, Senin (19/12/2022) siang.
Dalam melakukan aksi tersebut, Aliansi Keluarga Besar PSHT Bersatu sebelumnya telah melayangkan surat Nomor : I/XVI/XII/PSHT//2022, perihal Pemberitahuan Aksi Damai, yang ditujukan kepada Polres Tubaba. Untuk diketahui, kasus penembakan yang dilakukan oleh OTK terhadap salah satu warga Kampung Kota Jawa, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan bernama Sutino (45) tersebut terjadi pada tanggal 4 Desember 2022 sekira pukul 14.00 WIN di Hutan Register 44 HTI, Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tubaba. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka tembak tembus pada bagian betis kaki sebelah kanan.
Saat dikonfirmasi wartawan, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PSHT Provinsi Lampung, Alam Satria, menyampaikan, tujuan diadakannya aksi damai yang di gelar PSHT se-Provinsi Lampung ini merupakan bentuk tuntutan seluruh warga PSHT yang ada di Provinsi Lampung agar kiranya pihak Kepolisian khususnya Polres Tubaba dapat bertindak dengan cepat, mengungkap kasus penembakan yang menimpa salah satu warga PSHT tersebut.”Pada intinya kami mengajukan tuntutan untuk segera menangkap pelaku penembakan terhadap saudara kami yang sudah empat belas hari ini belum ada titik jelas,”terangnya.
Dalam aksi damai yang digelar itu, lanjutnya, beberapa perwakilan ranting dan cabang PSHT di Provinsi Lampung sudah melakukan mediasi kepada pihak kepolisian untuk menyampaikan semua tuntutan seluruh warga PSHT se- Provinsi Lampung. Dalam mediasi itu, pihaknya memberikan waktu kepada pihak kepolisian sekitar sepuluh hari agar segera menangkap pelaku penembakan tersebut.
Sementara itu Wakapolres Tubaba, Kompol. Heru Sulistiyananto, SH, MH, mengatakan, saat ini pihak kepolisian Polres Tubaba sudah menerima beberapa tuntutan yang di telah berikan oleh beberapa perwakilan warga PSHT kepada pihaknya. Inti dari tuntutan itu, lanjutnya, warga PSHT meminta adanya komitmen dalam pelaksanaan penangkapan terhadap pelaku penembakan tersebut.”Dalam pengungkapan kasus tersebut akan di usahakan sebelum sepuluh hari berjalan, kita sangat atensi terkait adanya kejadian tersebut. Polres Tubaba optimis untuk bisa mengungkap kasus tersebut secepatnya,”ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, aksi damai tersebut dihadiri sekitar 2.000-an warga PSHT dari berbagai daerah. Sejumlah perwakilan pun diberi kesempatan untuk melakukan mediasi dengan pihak Polres Tubaba. Usai mediasi itu, mereka pun langsung membubarkan diri, sekitar pukul 15.30 WIB.(*/ded)