LAMPUNG TENGAH – Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) adalah program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menghadirkan seniman untuk mengajar kesenian kepada siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Dari keterangan Kadisdikbud Lamteng, DR. Nur Rohman. SE, M, Sos.l menjelaskan bahwa, program itu bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap seni dan budaya, memperkuat karakter mereka, serta memastikan kelangsungan seni dan budaya Indonesia.
“Program GSMS dapat diikuti oleh seniman dari berbagai disiplin ilmu dan mencakup jenjang pendidikan, mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Menurut Kadisdikbud Lamteng ini menyebut, ada 10 Sekolah mulai dari jenjang SD-SMP yang masuk dalam program GSMS, seperti: SDN.2 Simp Agung, SDN.1 Gunung Sugih, SDN.3 Rejo Basuki, SDN.1 Tanggul Angin, SMPN.2 Trimurjo, SMPN.2 Sep Mataram, SMPN.1 Rumbia, SMPN.4 Way Pengubuan, dan SMPN.3 Way Pengubuan Lamteng.
Dimana, tujuan utama GSMS adalah mendekatkan seni dan budaya dengan generasi muda. GSMS menjadi jembatan antara dunia profesional dan pendidikan untuk mengenalkan seni kepada para siswa.
“Program ini diharapkan dapat membantu siswa menjadi pribadi yang lebih percaya diri, kreatif, dan kolaboratif melalui proses kreatif seni,” tegas Nur Rohman.
Pihak Disdikbud Lamteng berharap, melalui seni dan budaya lokal, program ini bertujuan menanamkan nilai-nilai luhur bangsa sejak dini.
Mengatasi keterbatasan tenaga pengajar, GSMS hadir sebagai solusi untuk kekurangan guru seni di sekolah-sekolah.
Dalam program GSMS, seniman mengajar, seniman profesional memberikan pembelajaran seni di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Program ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk memperkuat kapasitas seni budaya di Indonesia.
“Diharapkan program ini dapat menjangkau berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga SMK dan Pendidikan Luar Biasa. Dengan tujuan mengembangkan kreativitas, kesenian dijadikan wahana untuk meningkatkan kreativitas siswa. Yang mana fokus utama program ini adalah melatih karakter siswa, bukan mengarahkan semua menjadi seniman profesional,” pungkas Nur Rohman.(*/hen)