Bebas Rabies, Tubaba Tetap Waspada dan Lakukan Vaksinasi HPR  

Petugas medis kesehatan hewan Disnakkeswan Tubaba melakukan vaksinasi HPR milik masyarakat. (Foto : Ist)

MEDIAHISTORI.CO.ID,TUBABA-Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) merupakan salah satu daerah di Provinsi Lampung yang hingga kini masih terbebas dari kasus Rabies. Meski begitu, agenda rutin vaksinasi terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) di daerah setempat tetap terus dilakukan setiap tahun. Hal itu sebagai upaya pencegahan penularan penyakit mematikan yang bisa menjangkit manusia tersebut.

Demikian diungkapkan oleh Kasi Keswan drh. Irwan Sutrisno, MM, mendampingi Sanjaya, S.TP, MM, selaku Kabid Keswan dan Kesmavet pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Tubaba. 

“Kalau sekedar kasus gigitan HPR ke manusia, ada beberapa. Tapi, hasil pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan negatif rabies. Dulu memang pernah ada kasus rabies sekitar tahun 90-an, jauh sebelum kabupaten kita ini terbentuk dan Alhamdulillah sampai sekarang nihil,”ungkapnya kepada mediahistori co.id melalui telepon, Selasa (7/9/2021) pagi.

Namun menurutnya, kewaspadaan dan upaya pencegahan melalui vaksinasi rabies tetap sangat diperlukan. Vaksin itu sangat penting agar HPR memiliki antibodi terhadap penyakit tersebut. Jika tidak tervaksin, maka patut diduga terjangkit rabies.”Bahayanya, jika sampai menggigit atau mencakar manusia bisa menyebabkan kematian dan memang belum ada obatnya,”tegas Irwan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Disnakkeswan Tubaba tahun ini juga menargetkan 70 persen dari populasi HPR di daerah setempat dapat tervaksin. HPR dimaksud meliputi Anjing, Kucing, Kera, dan Musang atau Luwak.”Pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan sejak awal tahun, tapi penekanan target ada di bulan September ini bertepatan dengan Bulan Bakti Rabies tahun 2021. Data tahun lalu ada sekitar 5400, artinya kita targetkan sekitar 3000-an populasi,”ujarnya.

Pihaknya pun menghimbau kepada masyarakat yang memelihara HPR dapat mengikutsertakannya dalam kegiatan vaksinasi rabies ini.”Selain dilakukan dengan sistem jemput bola terjun langsung ke masyarakat, kita juga menyiagakan puskeswan. Jadi, masyarakat bisa datang langsung ke puskeswan yang ada untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi tersebut dan semuanya gratis,”tandasnya.

Di akhir perbincangan, Irwan juga memberikan tips pertolongan pertama jika sekiranya ada masyarakat yang tergigit HPR. Langkah pertama yakni segera mencuci luka gigitan atau cakaran pada air yang mengalir hingga darah yang mengalir pada bagian luka berhenti, lalu beri yodium atau sejenisnya‎. Setelah itu, langsung bawa ke puskesmas atau dokter untuk mendapat penanganan medis. 

“Sementara hewan yang diduga sudah terjangkit rabies diupayakan harus ditangkap, tapi jangan dibunuh. Lakukan observasi dengan mengandangkan hewan itu. Kemudian jangan diberi makan selama setengah bulan, jika tidak mati maka ada kemungkinan hewan tersebut negatif rabies. Jika mati selayaknya kepalanya diambil dan dibawa ke balai veteriner untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan‎,”pungkasnya.(ded)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *