MEDIAHISTORI.CO.ID,PESAWARAN – Sebagai upaya dalam menanamkan keimanan dan ketaqwaan sejak usia dini kepada peserta didik, terobosan baru dilakukan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 50 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dengan mengadakan kegiatan rutin “Rabu Mengaji” bagi anak-anak didiknya.
Hal ini tentu menjadi catatan sejarah bagi sekolah tersebut, sebab salah satu kegiatan keagamaan ini baru pertama kalinya diadakan di SDN 50 Gedong Tataan. Sebagai kepala sekolah yang baru menjabat, Lia Puspitasari, S.Pd, mengambil langkah inovatif ini guna mewujudkan proses belajar mengajar yang tidak hanya secara umum, namun juga diimbangi dengan pembelajaran ilmu Agama Islam.
Menariknya, kegiatan mengaji bersama setiap hari Rabu tersebut tidak hanya dilakukan oleh para peserta didik saja, namun seluruh warga di sekolah tersebut yang beragama Islam wajib mengikutinya. Sejauh ini, kegiatan itu pun berjalan efektif. Sebab, baik kepala sekolah, dewan guru, tenaga kependidikan, dan siswa antusias mengikuti kegiatan “Rabu Mengaji”.
“Usia dini adalah awal kita menanamkan ketaqwaan dan keimanan terhadap anak didik. Diadakannya kegiatan Rabu Mengaji ini untuk menumbuhkan rasa kecintaan dalam diri anak-anak dengan membaca Al Qur’an. Selain itu, ini juga sebagai upaya dalam mempererat kedekatan emosional antara dewan guru dengan siswa/siswi,”ungkap Lia Puspitasari saat berbincang-bincang di sekolahnya, di Desa Way Layap, Kecamatan Gedong Tataan, Rabu (12/1/2022).
Kegiatan mengaji tersebut dilaksanakan selama 30 menit, dimulai pada pukul 7.30 hingga pukul 8.00 WIB. Dalam pelaksanaannya, kata dia, sengaja dilakukan di teras kelas, untuk sekaligus mengajarkan pentingnya kebersihan di lingkungan sekolah.
“Dengan begitu, sudah pasti teras sekolah harus senantiasa di pel dan alas kaki (sepatu) harus dilepas agar lingkungan sekolah senantiasa terjaga kebersihannya. Artinya, selain mengaji, kami ingin anak-anak dan seluruh warga di sekolah ini bersama-sama dapat menjaga kebersihan dan memahami bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,”ulasnya.
Lia Puspitasari berharap, kegiatan ini dapat semakin menumbuhkan karakter dan kepribadian yang baik pada diri anak-anak didiknya, sehingga tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berakhlak mulia, serta menjadi kebanggaan guru dan orang tua/wali murid. Dari pantauan awak media, selain dilaksanakan dengan mengedepankan kebersihan, kegiatan ini juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di sekolah. (why/ded).